Minggu, 07 Desember 2014

Merangkum Test Formatif I s/d IV


1.    Tinjauan tentang ilmu budaya dasar

Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari hari. Hal ini perlu, karena dirasakan kekurangan pada sistem pendidikan kita, baik pada tingkat menengah, maupuun pada tingkat perguruan tinggi. Para lulusan perguruan tinggi kita kurang mempunyai tempat yang sama untuk berpijak. Mereka harus ikut campur bidang-bidang lain, tetapi agaknya keadaan ini yang membuat mereka seakan-akan buta akan bidang lain. Disinilah diharapkan kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan tinggi kita dari semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan. Dengan mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya memliki latar belakangan pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minta mendalaminya lebih lamjut, agar demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Pengertian Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Tujuan Ilmu Budaya Dasar yaitu penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharpakan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar\ tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities). Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah : manusia dan cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab serta pengabdian, kegelisahan, harapan. Ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan ilmu yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu Budaya Dasar hanya mempergunakan karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekati masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.

2.      Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yg unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat bediri sendiri (sosiologi), makluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat) dan lain sebagianya. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait yaitu jasad, hayat, ruh, nafs. Hakekat manusia mempunyai daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia. Pengertian Kebudayaan, kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colore, yang berarti mgerjakan tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya. Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu. Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (vital). Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sitem sosial dan sistem teknologi. Unsur-nsur kebudayaan, kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. C. Kluckhon di dalam karya nya bejudul Universal categois of culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu sistem religi, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, sistem teknologi dan peralatan, bahasa, kesenian. Wujud kebudayaan menurut dmensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu kompleks gagasan, konsep, dan pikirin manusia, konpleks aktivitas, wujud sebagai benda. Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur an memberi arah kepada tindakan-tindakan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide maupun tindakan dalam karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya, kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin menjauhkan manusia dan lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan juga cara berpikirnya. Perubahan Kebudayaan masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan beruba, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat. Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, anatara lain aturan-aturan, norma-noma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian) dan bahasa. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Beberapa masalah yang mnyangkut proses tadi adalah unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima, unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima, individu-individu manakah yang cepat merima unsur-unsur yang baru, ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut. Kaitan manusia dan kebudayaan dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

3.      Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

Hampir disetiap jaman seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini tejadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang te humanities yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memgang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampainnya. Sastra juga lebih berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebakan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain. Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemmapuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Orientasi the humanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari displin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjad homo humanus yang lebih baik. Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa dalam kesustraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi dongeng-dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara. Prosa baru meliputi, cerita pendek, roman/novel, biografi, kisah, otobiografi. Nilai-nilai dalam prosa fiksi. Sebagai seni yang betulang panggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa friksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokkan kedalam kelompok ini. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung. Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi baik di dalam diri tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan tokoh lainnya. Ilmu Budaya Dasar menitik beratkan pada manusia dengan segala persoalannya. Manusia dan cinta kasih, manusia dan keindahan, manusia dan penderitaan, manusia dan keadilan manusia dan pandangan hidup, manusia dan tanggung jawab serta pengabdian, manusia dan kegelisahan, manusia dan harapan. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi, puisi termasuk seni sastra sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.       
  4.    Manusia dan Cinta Kasih
    Pengertian cinta kasih, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan,
    sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan
    sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
    kasihan. Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat
    perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya
    rasa, sedangkan kasih lebih kelauarnya dengan kata lain bersumber dari cinta yang
    mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. Cinta memegang peranan yang
    penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan
    perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di
    masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat
    yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan
    dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
    Pengertian tentang cinta dikemukakan oleh Dr Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya
    Bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman, dan kemesraan. Yang
    Dimaksud dengan keterkaitan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala
    Prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji
    dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia. Unsur yang kedua
    adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang
    menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-
    panggilan formal seperti bapak, Ibu, saudara digantikan denga sekedar memanggil
    nama atau sebutan sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring cangkir
    tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang,
    tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya. Unsur yang ketiga kemesraan,
    yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama
    tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dll.
    Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi
    unsur keintiman dan keterkaitannya yang kurang. Lebih berat lagi bila salah satu unsur
    cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga, cinta yang demikian itu tidak
    sempurna dan dapat disebutkan bukan cinta. Cinta tingkat tertinggi cinta kepada
    Allah, Rasullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah cinta kepada
    orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah cinta
    yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal. Bagi
    setiap orang islam yang bertakwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah
    pada Rasullah dan berjihad di jalan Allah adalah merupakan cinta yang tidak ada
    duanya. Hal ini merupakan konsekwensi iman dan merupakan keharusan dalam Islam.
    Bahkan itu pendorong utama di dalam menunjang tinggi agama. Hakekat cinta adalah
    sangat besar, hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah
    sajalah yang mampu mengungkapkannya. Cinta menurut ajaran agama terdiri dari
    beberapa yaitu cinta diri, cinta kepada sesama manusia, cinta seksual, cinta kebapakan,
    cinta kepada Allah, cinta kepada Rasul. Pengertian kasih sayang menurut kamus
    umum Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan
    cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga
    kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang merupakan pertumbuhan
    dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan,
    maka di dalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan tetapi
    sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih
    sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab,
    pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga
    keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Yang dapat merasakan kasih
    sayang bukan hanya suami istri atau istri anak-anak yang telah dewasa, melainkan
    bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah ibunya.
    Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Suatu kasus yang telah terjadi
    yang menyebabkan seseorang menjadi morfinis, keberandalan remaja, frustasi dll,
    dimana semuanya dilatarbelakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam
    Kehidupan keluarganya. Ada bermacam-macam kasus kasih sayang dalam
    kehidupan. Semua orang tua mengharapkan hidup anaknya bahagia. Karena itu,
    tidak sedikit orang tua menumpahkan kasih sayang secara berbeda-beda sesuai
    dengan kemampuan dan pendapatnya. Ada yang secara berlebihan, disiplin
    secara memberikan kebebasan dan sebagainya. Karena itu ada yang berhasil tetapi
    banyak juga yang gagal.

Sabtu, 29 November 2014

Kaitan IBD dengan prosa


Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan prosa?
2. Sebutkan jenis-jenis prosa dan jelaskan satu persatu

Jawaban :                  
1. Prosa adalah bentuk karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat oleh rima dan irama. Unsur intrinsik prosa adalah tema, plot, amanat, latar, penokohan, sudut pandang, nada dan suasana, serta gaya bahasa. Sedangkan, unsur ekstrinsik prosa adalah nilai-nilai yang diyakini pengarangnya yang turut mempengaruhi terciptanya suatu prosa.
2. - Prosa Lama : prosa lama umumnya tidak diketahui nama pengarangnya. Prosa lama merupakan warisan leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi. Prosa lama berisi petuah atau nasehat dalam kehidupan sehari-hari. Yang termasuk ke dalam jenis prosa lama antara lain: Dongeng, cerita rakyat, kisah, riwayat, dan hikayat.
- Prosa Baru : prosa baru adalah prosa yang diciptakan pada masa sekarang. Umumnya prosa baru diketahui secara pasti nama penulis aslinya. Yang  termasuk ke dalam jenis prosa baru antara lain: novel, roman, biografi, dan cerpen.

Kebudayaan dalam lingkungan sekitar


“Lingkungan Kebudayaan Yang Masih Ada di Lingkungan Sekitar Rumah”



Di lingkungan sekitar rumah saya masih ada yang bermain permainan tradisional, contohnya saja seperti permainan congklak. Biasanya dimainkan oleh 2 orang atau lebih sekarang permainan seperti itu jarang dimainkan oleh kalangan anak-anak kecil mereka lebih tertarik untuk memainkan permainan pada masa sekarang seperti contohnya game di gadget dengan berjalannya zaman yang terus menerus memberikan suguhan permainan modern. Pada saat ini banyak anak-anak yang menikmati dan merasakan kepuasan diri, hampir saja permainan tradisional dilupakan. Tetapi tidak semua kalangan anak-anak yang seperti itu, mayoritas di lingkungan tempat tinggal saya ada juga yang masih mau bermain permainan congklak, bahkan permainan ini sering mereka lakukan setiap siang atau sore di teras rumah. Jadi kebudayaan yang ada di sekitar tempat tinggal saya masih ada dan tidak terlupakan atau pun terabaikan pada saat ini, mungkin hanya beberapa orang yang menghargai atau masih mau melakukan kebudayaan-kebudayaan semacam permainan permainan itu sendiri.