Sabtu, 14 Oktober 2017

Komunikasi Vertikal dan Horizontal


Nama : Risa Octatuvia Arbianti
NPM   : 19214481
Kelas  : 4EA12

KOMUNIKASI VERTIKAL DAN HORIZONTAL

Pola komunikasi yang ada dalam organisasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu komunikasi Vertikal (ke atas dan Kebawah) dan Komunikasi Horisontal (setara) Di kedua jenis komunikasi ke atas maupun ke bawah, manajemen mengendalikan sistem komunikasinya. Para manajer memiliki waktu, keahlian, dan fasilitas untuk memperbaiki komunikasi yang ada di organisasi.

Komunikasi ke atas (Komunikasi Vertikal) adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam organisasi. Robbins (2001) menjelaskan bahwa komunikasi vertikal adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu organisasi/kelompok ke suatu tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih rendah secara timbal balik. Dalam lingkungan organisasi atau kelompok kerja, komunikasi antara atasan dan bawahan menjadi kunci penting kelangsungan hidup suatu organisasi. Bahkan menurut Stoner dan Freeman (1994), dua per tiga dari komunikasi yang dilakukan dalam organisasi antara atasan dan bawahan berlangsung secara vertikal, sehingga peran komunikasi vertikal sangat urgen dalam organisasi.

Komunikasi horizontal (setara)merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan sama, posisi sama, jabatan se-level, maupun eselon yang sama dalam suatu organisasi.  

Dari struktur organisasi PT ADES WATERS INDONESIA dapat dilihat terdapat alur komunikasi vertikal dan horizontal, untuk komunikasi Vertikal dapat dilihat yaitu komunikasi antara atasan dan bawahan dari Dewan Komisaris ke Direksi biasanya berisi perintah atau arahan biasanya  yang memiliki jabatan lebih tinggi sebagai komunikator (Pengirim pesan), dan yang memiliki kedudukan lebih rendah sebagai Komunikan (Penerima pesan) biasanya didalam komunikasi vertikal lebih bersifat formal karena adanya perbedaan kedudukan. Setelah itu Direksi memberikan arahan kepada Komite Audit untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Mulai dari menaati ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
Dan untuk komunikasi Horizontal yaitu komunikasi yg dilakukan antaran orang yang memilikin jabatan se level, posisi yang sama dan kedudukan yang sama. Menurut saya, didalam komunikasi horizontal lebih fleksibel karena dari kedua orang atau kelompok bisa saling berbagi informasi satu sama lain. Bisa berperan sebagai Komunikan (Penerima pesan ) atau sebagai Komunikator (Pengirim Pesan). Sebagai contoh komunikasi horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan sesama direktur atau komite audit. Berikut merupakan contoh gambar dari komunikasi horizontal dan vertikal.



Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar